Qudwah Indonesia dan Medics World Wide Tandatangani Kerja Sama Rekonstruksi Gaza: Bangun Kembali RS Abu Yusuf An-Najar
BEKASI, Dakta.com - Dalam upaya berkelanjutan untuk membantu rekonstruksi Gaza pascagencatan senjata, Qudwah Indonesia resmi menandatangani kerja sama dengan Medics World Wide. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam membangun kembali Rumah Sakit Abu Yusuf An-Najar di Rafah, Gaza Selatan, yang sebelumnya tidak lagi beroperasi akibat serangan Israel yang menghancurkan infrastruktur kesehatan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Qudwah Indonesia telah aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan untuk membantu warga Gaza, termasuk penyediaan listrik, air bersih, serta kebutuhan sehari-hari. Setelah gencatan senjata, masyarakat Gaza mulai kembali ke rumah masing-masing meskipun banyak di antaranya yang telah hancur, termasuk fasilitas kesehatan yang sangat vital.
Salah satu dampak besar dari agresi yang terjadi adalah kehancuran 34 rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Oleh karena itu, Qudwah Indonesia berkomitmen untuk mengaktifkan kembali layanan kesehatan, salah satunya dengan merenovasi RS Abu Yusuf An-Najar di Gaza Selatan.
“Alhamdulillah, kami telah mempertemukan 30 lembaga dan empat lembaga internasional untuk membahas rencana pembangunan rumah sakit ini. Perkiraan awal, pembangunan kembali RS Abu Yusuf An-Najar membutuhkan anggaran sekitar 20 miliar rupiah. Kami berharap proses ini dapat berlangsung dalam enam bulan ke depan,” ujar Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim saat Konferensi Pers di Kantor Qudwah Indonesia, Rabu (5/2/2025).
Rumah sakit ini memiliki nilai strategis, karena berlokasi di selatan Gaza dan menjadi salah satu fasilitas kesehatan pertama yang dapat diakses setelah memasuki wilayah tersebut melalui perbatasan Mesir. Dengan jarak sekitar 6 km atau 20 menit perjalanan dari gerbang Rafah, RS Abu Yusuf An-Najar diharapkan dapat segera kembali beroperasi untuk melayani masyarakat yang membutuhkan perawatan medis.
Selain itu, Qudwah Indonesia juga berencana mengirimkan tim dokter dari Indonesia untuk membantu operasional rumah sakit ini setelah renovasi selesai. Sejak didirikan pada tahun 2000, RS Abu Yusuf An-Najar sempat berfungsi sebagai fasilitas kesehatan utama di wilayah selatan sebelum akhirnya berhenti beroperasi akibat konflik berkepanjangan.
Proyek ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Indonesia, yang berharap kehadiran kembali rumah sakit ini dapat memperkuat peran Indonesia dalam misi kemanusiaan di Gaza. Dengan adanya RS Abu Yusuf An-Najar di selatan dan RS Indonesia di utara, Indonesia akan memiliki dua rumah sakit strategis yang siap melayani warga Gaza dalam situasi darurat maupun pemulihan jangka panjang.
“Harapan kami, masyarakat di Rafah bisa hidup lebih sehat, dan semoga tidak ada perang lagi yang menghancurkan harapan mereka,” ujar Lukman.
Dr. Zaid Al Qirem dari Medics World Wide menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membangun kembali rumah sakit karena ada gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar sebagai wujud nyata dukungan kemanusiaan untuk Palestina.
"Semoga dengan bantuan masyarakat Indonesia, rumah sakit ini cepat dibangun kembali," katanya.
Rekonstruksi ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam membantu Palestina, tidak hanya dalam bentuk bantuan kemanusiaan darurat tetapi juga dalam membangun infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan bagi masa depan rakyat Gaza.
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Sumber | : | jaenuddin ishaq |
- PENATAAN STASIUN KARET UNTUK KESELAMATAN DAN KENYAMANAN
- Penerimaan Terbesar Bea Cukai Rokok Mampu Atasi MBG
- SESAT ARAH EFISIENSI ANGGARAN
- DISKON HINGGA 45%! BELANJA LEBIH HEMAT DI ALFAMIDI!
- Menteri ATR / Kepala BPN RI Akui Ada Sertifikat Diatas Laut, Bukti Nyata Ada 'Negara Dalam Negara', NKRI Sudah Menjadi NKRA?
- Wacana Dana Zakat Buat MBG, Baznas Sebut Tak Semua Siswa Mustahik
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
0 Comments