DAKTA.COM _ Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkap bahwa Kota Bekasi menjadi wilayah paling parah terdampak banjir Jabodetabek. Dari 11 kecamatan, sebanyak delapan kecamatan terendam banjir. 

"Yang parah adalah Kota Bekasi. Dari 11 kecamatan ada delapan kecamatan yang terkena banjir, sekarang masih dilakukan penanganan," kata Suharyanto dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Selasa, 4 Maret 2025.
 

Sementara di wilayah Jawa Barat, banjir paling parah ada di Kabupaten Bogor dan Bekasi. Sedangkan wilayah Depok dan Tangerang kondisi banjir tak terlalu parah.

"Untuk DKI juga masih beberapa titik terkena banjir. Ini juga akibat air dari Jawa Barat," ujar Suharyanto.

Hujan deras sejak Senin malam, 3 Maret 2025, menjadi salah satu penyebab banjir di dekat aliran Sungai Ciliwung. Untuk itu, pemerintah menetapkan status tanggap darurat. 

"Artinya BNPB sudah langsung harus turun membantu pemerintah daerah," ungkapnya. 

Poin pertama yang dilakukan BNPB adalah melakukan evakuasi penyelamatan korban. Sebab, banyak warga yang masih terjebak di rumah akibat bencana banjir ini. 

"Rekan-rekan media juga memberitakan bahwa sampai pagi ini masih ada beberapa masyarakat yang belum bisa keluar dari rumahnya, dari titik-titik mereka ada di situ. Ini juga tadi kita akan lakukan penyelamatan, Basarnas tadi juga sudah siap," jelas Suharyanto.